Sebagai salah satu institut teknologi negeri di Indonesia, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memiliki kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Ketiga komponen dharma tersebut membutuhkan dukungan yang menentukan kualitas layanan pembelajaran Perguruan Tinggi. Salah satu unit di ITERA yang melayani kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Observatorium Astronomi ITERA Lampung.
Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) merupakan sebuah laboratorium keantariksaan yang dibangun untuk mendukung aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi di ITERA, khususnya di Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP), Jurusan Sains. Astronomi dikenal sebagai observational science, cabang ilmu yang dikembangkan berdasarkan pengamatan benda-benda langit. Program Studi Atmosfer dan Keplanetan bersama Observatorium Astronomi ITERA Lampung diharapkan dapat menjadi sebuah pusat pendidikan sains astronomi dan ilmu kebumian yang terintegrasi pertama di Indonesia. Keberadaan Observatorium Astronomi ITERA Lampung di Lampung merupakan titik baru fasilitas patroli langit nasional dalam jaringan pengamatan astronomi dan astrofisika nasional dan siap bekerja sama dalam jaringan pengamatan langit yang lebih luas di wilayah regional maupun internasional.
Oleh karena itu, peran OAIL dan Program Studi SAP sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi akan turut berpartisipasi dalam pengamatan salah satu fenomena astronomi langka, yaitu Gerhana Matahari yang terjadi pada 20 April 2023 mendatang. Gerhana matahari ini adalah jenis Gerhana Matahari Hibrida, karena akan ada dua jenis gerhana matahari yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. Gerhana ini akan diawali dan diakhiri dengan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi di Samudera Hindia dan Samudra Pasifik. Gerhana yang dimulai dari Samudera Hindia akan menjadi Gerhana Matahari Total dan terus bergerak ke utara melintasi Australia bagian barat di wilayah Exmouth, lalu melintasi Timor Leste, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Papua Barat, Papua, dan akhirnya berakhir di Samudera Pasifik sebagai Gerhana Matahari Cincin kembali.
Ekspedisi Aruna Leste ini akan melakukan Pengamatan Gerhana Matahari Total di Distrik Lautem, Timor Leste, salah satu lokasi di Timor Leste yang dilewati jalur Gerhana Matahari Total. Lautem dipilih karena selain menjadi pusat gerhana, daerah ini juga memiliki kemungkinan cerah cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di sekitar Indonesia dan juga memiliki akses jalan darat.
Ekspedisi ini didukung penuh oleh pimpinan ITERA dan juga LPPM ITERA. ITERA akan memberangkatkan tim ekspedisi Aruna Leste yang terdiri atas 5 orang (1 DLB, 3 Dosen, 1 Laboran) yang akan berangkat mewakili ITERA dan Indonesia untuk mengamati Gerhana Matahari Ini. Tim ini dinamakan dengan Tim Ekspedisi Aruna Leste. Aruna berarti Matahari, Leste berarti Timur. Tim ini akan mengejar Gerhana Matahari di Timur pulau Timor. Tim Aruna Leste akan menjadi satu-satunya tim yang seluruhnya dari Indonesia yang melakukan pengamatan Gerhana Matahari Total di Timor Leste, merekam fenomena yang menakjubkan dekat wilayah Indonesia. Tim Ekspedisi akan melakukan serangkaian kegiatan, diantaranya kegiatan langka merekam peristiwa seputar Gerhana Matahari Total dari serangkaian fenomena Gerhana Hibrida. Jalur Gerhana Hibrida di wilayah Indonesia timur dan Timor Leste. Di jalur utama gerhana tersebut, dapat di saksikan gerhana Matahari Cincin atau gerhana Matahari Total. Hal ini bisa terjadi akibat selama gerhana berlangsung terjadi perubahan jarak Bumi Bulan maupun jarak Bumi Matahari, sehingga diameter bundaran Bulan bisa sedikit lebih besar atau sama dgn bundaran Matahari atau bundaran Bulan lebih kecil bundaran Matahari.
Tujuan dari ekspedisi ini yaitu antara lain:
- Melaksanakan penelitian sains atmosfer dan keplanetan pada fenomena Gerhana Matahari Total 20 April 2023 di Lautem, Timor Leste;
- Melaksanakan edukasi publik tentang sains atmosfer dan keplanetan yang berkaitan dengan Gerhana Matahari Total 20 April 2023 antara astronom dan masyarakat di Timor Leste;
- Memperkenalkan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan mempererat kerja sama Indonesia dan Timor Leste.
Ekspedisi Aruna Leste dalam melakukan pengamatan gerhana dan edukasi gerhana matahari terhadap publik akan bekerjasama dan bertemu dengan berbagai pihak dan negara. Pihak-pihak tersebut antara lain: NOC IAU-OAO Timor Leste, UNESCO National Commission Timor Leste, NOC IAU-OAO Vietnam, NOC IAU-OAO Brunei, Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Persatuan Astronomi Brunei Darussalam (PABD), Viet Astro, dan juga Arisan Astro.
Ekspedisi Aruna Leste akan dimulai pada 14 April 2023 hingga 25 April 2023. Perjalanan udara menuju Kupang dengan transit di Jakarta pada 14 April 2023. Tim akan sampai di Kupang pada 15 April 2023. Ekspedisi kemudian akan dilanjutkan dengan perjalanan darat selama kurang lebih 10 jam menuju Dili pada 17 April 2023. Esok harinya, 18 April 2023, Tim Aruna Leste bersama segenap tim yang bekerja sama akan menuju salah satu area di Lautem, yaitu Com. Pada tanggal 19, Tim Aruna Leste akan melakukan sosialisasi pengamatan gerhana matahari secara aman di Com dan juga Lospalos, masih di Distrik Lautem. Kegiatan utama, yaitu pengamatan Gerhana Matahari Total pada tanggal 20 April 2023, akan dilaksanakan di Pantai Airleu di Com. Keesokan harinya tim akan mempresentasikan hasil awal pengamatan di Kampus Hera, UNTL, Dili. Tim akan kembali ke Indonesia pada tanggal 23 April 2023 melalui jalur darat dan akan memberi pelatihan mengenai astronomi kepada guru-guru dari Kupang di Undana pada 24 April 2023. Tim akan kembali ke Lampung pada 25 April 2023 melalui jalur udara.
Pada saat Gerhana Matahari Total, Tim Aruna Leste berencana untuk mengambil data penelitian astronomi dan meteorologi yang penting dan hanya ada saat ketika terjadi Gerhana Matahari Total. Tim juga akan berusaha mengirimkan informasi dan juga tangkapan citra matahari secara langsung ke Tim Pengamat Gerhana Matahari Sebagian di Kampus ITERA yang juga akan melakukan pengamatan untuk ditampilkan secara live di Youtube atau instagram dari OAIL.
Semoga kegiatan ekspedisi ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi suatu refleksi betapa besarnya alam raya ini sehingga kita berkeinginan untuk selalu menggali ilmu pengetahuan yang ada padanya. Semoga langit cerah, dan ekspedisi berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti.
06 April 2023
Kepala Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung
Moedji Raharto
Jalur Gerhana Matahari Total

Informasi waktu gerhana matahari total di Com, Lautem

Informasi waktu gerhana di ITERA

Kerjasama dalam kegiatan

Cakupan Awan Lokasi Gerhana Matahari Total

Diagram Ilustrasi Gerhana Matahari Hibrida

Lokasi Pengamatan Terbaik di Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem

Corona Matahari

Simulasi Pada Saat Terjadi Gerhana

Flyer Kegiatan

Anggota Tim Aruna Leste yang Berangkat ke Timor Leste
No | Nama | Keterangan |
1 | Dr. Hakim L Malasan, M.Sc. | Dosen Luar Biasa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA |
2 | Dr. Deni Okta Lestari, S.Si. | Koordinator Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA, Kelompok Keahlian Sains Atmosfer |
3 | Hendra Agus Prastyo, S.Si., M.Si. | Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA, Kelompok Keahlian Sistem Akuisisi dan Data Sains Dirgantara |
4 | Alfiah Rizky D. P., S.T., M.Eng. | Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA, Kelompok Keahlian Sistem Akuisisi dan Data Sains Dirgantara |
5 | Aditya A Yusuf, S.Si. | Laboran OAIL |